Heyhoo,
berada di sekeliling anak kecil berusia empat sampai lima tahun ada kegembiraan tersendiri. Mereka begitu kecil, lucu dan terkadang terlalu bawel. Haghaghag. Saya baru mengikuti training selama seminggu dan mendapati diri saya dua kali kena muntah anak didik :) (mereka bagi-bagi 'berkat')
Perkaranya sederhana, mereka hanya diminta untuk menghabiskan air minum yang mereka bawa dari rumah. Cuaca yang sangat terik belakangan ini, dikhawatirkan akan membuat mereka demam. Jadi guru kelas harus selalu mengingatkan mereka. Namanya juga anak kecil.
Nah, jadi saat pertama saya kena muntahan mereka (hanya berupa air dan sedikit sisa bekal mereka), saya sedang memangku seorang anak perempuan yang berjuang menghabiskan air minum dalam botolnya. Saya bisa memahami perasaannya saat diharuskan menghabiskan air minum tersebut jika ingin pulang. Teman-temannya sudah pulang, hanya dia yang belum menghabiskannya. Dengan perut yang kenyang air (iya, dia tidak mencicil meminumnya dari jam belajar pertama, padahal sudah diperintahkan gurunya), dia menghabiskannya. Memang akhirny habis, tapi akhirnya muntah di pangkuan saya yang sedang memberi dia yel-yel penyemangat :(
Yang kedua adalah tadi siang, saat sseorang anak laki-laki duduk di dekat saya menghabiskan airnya. Dia habis lari-lari dan belum menghabiskan air minum di botolnya. Jadi, supaya bisa pulang, dia minum hingga kandas. Alhasil, dia kekenyangan dan muntah mengenai celana saya. Yang terucap hanya "I'm sorry Miss"
Apa yang mereka alami (menghabiskan air minum dalam botol yang dibawa dari rumah, juga pernah saya alami semasa saya di Taman Kanak-Kanak. Minum terasa jadi beban, karena saya malas minum. Efeknya, saya kesulitan untuk pipis, dimarahi mama dan guru TK, plus akhirnya kekenyangan saat harus meneguk air minum saya sekaligus. Saya yang bandel, karena seharusnya saya mencicil untuk minum. Jadi,saat saya melihat mereka, saya paham bagaimana rasanya harus menghabiskan air minum tersebut.
Lucunya, tadi pagi ada orang tua murid yang malah berpesan di depan anaknya agar anaknya menghabiskan air minumnya, karena kalau tidak habis, maka tidak boleh pulang. Miss jadi saksinya :)
Walah....
Senyum manis,
Ingrid Tambun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar