Selasa, 19 Maret 2013

Kumpul keluarga besar

Membawa sepupu ke Es Krim Soda Ria
"150313.JPHMY.2035. Sekali waktu yang membuat kita dapat kumpul keluarga besar adalah suasana duka. Sekali waktu..."
Beberapa keponakan: Sutan-Deswita-Debora-Steven
Hotel Gorat
 Saya menuliskan kalimat itu di status Facebook saya, setelah saya menyadari saya sedang di bandara dan menjemput sanak saudara yang datang melayat Tulang. Sebagai dari bagian dari keluarga besar, saya menyadari bahwa momen untuk kumpul keluarga adalah momen yang paling ditunggu. Biasanya saat Natal, tahun baru atau saat pernikahan. Kemalangan juga termasuk momen kumpul keluarga hanya suasananya duka. Dan saat ini momennya adalah kemalangan.

Plang Hotel Gorat
Awal bulan Agustus lalu, saat menjelang lebaran, keluarga besar kami, Pomparan Oppung (keturunan oppung) kakak beradik, kumpul di hotel Tulang di Gorat. Semua keluarga dari Jakarta, sepupu yang sedang libur kuliah dari Belanda dan juga Semarang, serta keluarga Sidikalang (terutama Anak) datang dan menginap di hotel yang Tulang dirikan agar kami selalu bisa kembali ke kampung halaman. Momen bahagia itu tidak bisa saya ikuti karena saat itu event di mall dan pengunjung sangat ramai. Saya paham tidak seharusnya saya mengambil cuti.

Selamat datang di Hotel Gorat
Mendengar cerita dan melihat foto mereka, saya sebenarnya merasa rugi tidak ikut. Sangat menyenangkan berkumpul dalam sukacita dengan seluruh keluarga dan terutama dengan sepupu dan keponakan saya. Berada di kota yang sama dengan mereka, tidak menjamin kami dapat sering berkumpul sama, karena masing-masing memiliki kesibukan.
Menyempatkan singgah di Tugu Sinaga

Pemandangan dari Tugu Sinaga
Saya dan keluarga saya tidak tahu, apakah rencana kumpul keluarga yang digagas Tulang adalah pertanda, namun, yang pasti, Tulang telah mewujudkan keinginannya. Termasuk ketika semasa hidupnya pernah berpesan ingin dimakamkan di BONA PASOGIT (kampung) halamannya. Dan kami telah melaksanakannya semalam.
Ingrid - Samuel

Dan saat satu per satu sanak saudara kembali ke kotanya masing-masing, saat itulah kami berdoa agar pertemuan berikutnya kami bertemu dalam sukacita.
Amin.

Peluk cium,
Ingrid Tambun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar