Jumat, 12 Juli 2013

Jika saya seorang JINNY

Halo Indonesia,

Rindu untuk bercerita banyak. Tapi nyatanya banyaknya kegiatan setiap hari, membuat saya merasa lelah untuk mengetik. Hari ini semua berjalan lancar. Mengajar dan diajar adalah kegiatan yang saling melengkapi diri saya selama satu hari ini. Kata yang tepat adalah m-e-n-y-e-n-a-n-g-k-a-n :)

Sekalipun demikian, tidak tahu bagaimana saya merasa malas bergerak bangun dari tidur siang saya. Tidak, saya bukan malas belajar, hanya saja saya malas bergerak untuk keluar rumah membayangkan panasnya jalanan kota Medan.

Tapi, saya tiba-tiba merasa 'dicambuk' dengan ingatan akan mahalnya kelas bahasa yang saya ambil. Ingatan saya lari kepada setiap rupiah yang harus saya kumpulkan untuk bisa terdaftar dalam kelas 20 kali pertemuan tersebut. TIDAK!

Dengan gontai saya membayangkan diri saya seorang JINNY, jin wanita yang hanya sekali kedip bisa berpindah tempat. Berganti baju dengan kedipan mata. Saya teringat dengan tayangan sinetronnya zaman saya masih kecil di salah satu stasiun televisi di Indonesia. Hah, tapi sudahlah. Saya akhirnya memahami bahwa proses berjuang inilah harga yang juga harus saya bayar selain dalam bentuk tunai. Saya harus mengikuti prosesnya, sehingga saya bisa berkembang. Tanpa proses berjuang seperti ini, mungkin saya akan kurang menghargai apa yang saya lakukan. Saya akan lempeng saja.

C'est la vie. Itulah hidup. Kalau ga berjuang, hidup itu ga akan nikmat, menjemukan saja.

Dan akhirnya, imajinasi saya menjadi seorang Jinny adalah hiburan tersendiri bagi saya saat di angkutan kota dan melewati padat merayap jalanan kota Medan sore tadi.

Selamat malam,
Ingrid Tambun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar