Selasa, 09 April 2013

Life Traveler - Windy Ariestanty

Bonjour Medan :)

Saya sudah selesai membaca buku Life Traveler-nya Windy Ariestanty. Sejujurnya, setiap kali saya membuka buku kisah perjalanan, saya selalu mencari bab ataupun sepenggal kisah negara Prancis atau kota Paris. Kalau nanti ada rejeki ke sana kan sudah tahu apa tujuan wisata dan bagaimana menikmatinya.

Saya merasa beruntung, setiap kali membuka buku yang bercerita tentang perjalanan ke Eropa, Prancis pasti akan ada dalam daftar negara yang dikunjungi oleh si penulis, walaupun cuma singgah sebentar :)

Maka, saat saya menikmati buku ini, saya menikmati kota Paris dalam imajinasi mulai halaman 261 - 321. Saya percaya sewaktu Windy bilang orang Indonesia banyak ditemui di pusat perbelanjaan mewah, khususnya di gerai Louis Vuitton (LV) di Paris. Lucunya, selera orang Indonesia sepertinya hampir sama, terbukti dari satu model barang yang habis diborong oleh konsumen yang mayoritas berasal dari Indonesia. Saya juga baru tahu, bahwa LV memiliki staf khusus untuk melayani tamu dari China dan Jepang. Saya bisa membayangkan ketika hendak membeli barang, konsumen yang tidak bisa bahasa Prancis APALAGI bahasa Inggris, akan menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan barang yang ingin dibeli. Haghaghag.

Maka, tempat yang begitu menarik perhatian saya untuk dikunjungi di Paris:
1. Galeries Lafayette, bagian atapnya.
Saya terkagum-kagum saat membaca dan berimajinasi tentang keadaan di atas atap dari mal megah nan cantik yang memampukan orang yang berada di atasnya untuk melihat pemandangan indah kota Paris, terutama di saat matahari akan tenggelam. Kubah kaca raksasa yang menjadi ciri khas bangunan ini juga begitu mempesona (berdasarkan fotonya).

2. Point Zero
Tidak banyak orang yang berkisah tentang Point Zero, tapi saat saya mengetahuinya dari Windy, saya tertarik untuk mengunjunginya, terlepas dari legenda yang mengatakan bahwa jika kita menginjakkan kaki di Point Zero maka kita akan kembali lagi ke Paris. Benar atau tidaknya, saya tetap ingin kesana :)

3. Arc de triomphe du carrousel, monumen elegan berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l'Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya.

4. Notre Dame dan Saint Chapelle, bangunan bergaya gotik yang seni kaca patrinya luar biasa.

5. Museum Louvre, mau lihat senyum Monalisa yang terkenal itu dan melihat sejarah keseniannya.

6. Menara Eiffel, pastinya untuk melihat keindahan kota Paris dari puncak menara.

Dan, buku setebal 382 halaman ini, menambah informasi bagi saya yang belum pernah ke luar negeri, selain Malaysia. Berharap suatu hari nanti bisa menikmati Indonesia dan negara Asia (juga PARIS di Eropa) lainnya dalam keanekaragaman budayanya. AMIN.


Salam,
Ingrid Tambun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar