Selasa, 13 November 2012

Komunikasi Mengena


Judul Buku        : Komunikasi Mengena, Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
Penulis            : A. G. Lunandi
Penerbit           : Kanisius
Edisi/ Cetakan     : Keempat
Tahun              : 1991
Tebal              : 87 halaman
Buku ini ringan untuk dibaca, karena isinya mudah untuk dimengerti dan tidak tebal. Beberapa poin yang dapat aku bagikan setelah selesai membacanya:
Efektivitas komunikasi tergantung pada pertumbuhan mabusia ke arah kedewasaan emosional, bukan fisik melulu; karena bergantung pada kemauan dan kemampuan untuk berubah ke arah perbaikan (hal. 14)
Dalam berkomunikasi, yang terpenting bukan apa yang kita katakan, tetapi apa yang pihak lain dengar. Bukan maksud kita yang penting, melainkan apa yang pihak lain artikan (hal. 21)
Semua orang yang tidak tuli bisa mendengar. Telinga bisa mendengar segala suara, tetapi mendengarkan suatu komunikasi harus dilakukan dengan pikiran dan hati serta segenap indera yang diarahkan kepada si pembicara. Mendengar itu tidak enak, sebab memaksa kita menunda apa yang ingin kita katakan (hal. 35)
Komunikasi pada hakikatnya adalah kegiatan menyatakan suatu gagasan(isi hati dan pikiran) dan menerima umpan balik yang berarti menafsirkan pernyataan tentang gagasan orang lain (hal. 37)
Setiap orang boleh, bahkan sepatutnya mempunyai sistem nilai, mempunyai keyakinan, mempunyai sikap, mempunyai pandangan, mempunyai kepercayaan, mempunyai pendirian. Tetapi, tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi kalau ia tertutup untuk mendengarkan, mencerna masukan dari pihak lain (hal. 39)
Untuk melakukan komunikasi yang mengena, pihak-pihak yang berkomunikasi perlu memiliki kepekaan, baik terhadap orang lain maupun diri sendiri (hal. 43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar