Jumat, 12 Juli 2013

Aku juga tahanan (cinta abang) kok!

Heyhooo Indonesia,

sejak semalam kota Medan dihebohkan dengan peristiwa kaburnya tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Medan. Ada yang sudah tertangkap (kembali) tapi juga yang masih berkeliaran jumlahnya juga tidak sedikit. Semua status di akun sosial ramai membicarakannya.

Saya tipe penikmat setiap tanggapan dan komentar yang ada. Ada yang serius, tapi banyak juga yang menanggapinya dengan guyon. Saya tertarik dengan guyonannya. Kalau yang serius-serius, saya hanya ambil informasi pentingnya saja. Tapi, saya tersipu membaca guyonannya.

Seperti judul yang saya buat, kebanyakan menuliskan hal demikian di akun sosialnya (tentunya dengan modifikasi antara wanita dan pria): Aku Juga Tahanan (Cinta Abang) kok!! Haghaghag :)

Semoga pemberitaan yang ada di media bisa berimbang dan jujur tidak pakai polesan. Saya sendiri jujur memiliki rasa khawair dengan kejadian ini. Tetapi, terkadang kita sebagai manusia tidak memanusiakan sesama kita. Kita menjadi hakim dan tuhan atas sesama kita. Kita tidak menyelesaikan masalah secara runut dan sampai ke akar. KenTang (kena Tanggung). Semua cuma panas-panas tai ayam. Awal serius, akhir tidak selesai.

Kita menganggap pelaku kejahatan adalah mutlak mahluk bersalah yang sangat layak mendapat siksaan tergantung dari seberapa sanggup mereka 'mencuci dosa' mereka dengan kekayaan yang mereka miliki. Mungkin kita berpikir kalau para tahanan tersebut mendapat hukuman dengan 'didiskon' haknya yang hakiki (selain bernapas), seperti kebutuhan makan, minum, mandi, mereka akan mendapat pencerahan/ hidayah ataupun efek jera yang nantinya tidak akan membuat mereka berbuat kejahatan lagi.

Saya bukan ahli hukum apalagi ahli nujum :) Tapi, saya berdoa Indonesia segera dipulihkan. Tuhan memang melawat kita. Dia mengasihi dengan tidak berkesudahan. Kiranya tahanan yang diberikan 'kejutan' kembali ke masyarakat dengan cara seperti semalam, dapat menyadari kesalahannya dan membangun kembali kepercayaan diri untuk bangkit menata hari depan.

Kalau pun ada yang seperti kalimat saya di judul atas, kiranya segera melepaskan diri dari jerat cinta yang mengekang hidup. Halah bahasa saya mulai ngawur. Haghghaghag :)

Untuk yang merasakannya: Aku Juga Tahanan (cinta Abang) Kok!!! :)

Selamat tidur,
Ingrid Tambun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar