Selasa, 16 April 2013

Nasi Simangunsong

Kedai Kopi Tiam Moli di Selat Panjang
Heloww Kota Medan,

Selamat hari baru :)

Saya belum dapat tidur, maka saya akan berbagi informasi mengenai makanan yang satu ini, yang memiliki nama unik.

Bagi yang belum tahu, Simangunsong itu adalah suatu marga suku Batak Toba. Saya juga merasa geli pertama sekali mengetahui bahwa tempat makan yang saya kunjungi menyediakan menu dengan nama Nasi Simangunsong. Lucunya, tempat makan tersebut selalu dikelola oleh orang Tionghoa.

Pertama sekali saya menikmati menu ini adalah di daerah Kampung Madras (jangan lagi menggunakan nama Kampung Keling) tepatnya di Jalan Jenggala Medan. Lokasinya dekat dengan tempat saya bergereja. Saya dan atau teman segereja sering sarapan di tempat tersebut sepulang gereja. Pernah saya bertanya mengapa dinamai demikian, jawabnya karena dulu yang meminta menu makanan seperti itu adalah seseorang bermarga Simangunsong.

Nasi Simangunsong sendiri adalah nasi yang terdiri atas nasi, dua potong ayam goreng lunak, dan cah kangkung seafood. Itu komplit. Ada nasi, lauk dan sayur. Porsinya cukup untuk seorang sekali makan.
Nasi Simangunsong

Kemarin, sepulang dari belajar bahasa, saya singgah ke rumah sepupu dan diajak makan ke daerah Selat Panjang (Jalan Semarang, Medan). Kalau di siang hari, kawasan ini menjadi daerah bisnis yang sangat padat. Kalau malam hari, sepanjang jalan ini berubah menjadi daerah kuliner, yang kebanyakan non halal (halal tetap ada).

Karena menu yang ditawarkan seperti di tempat lain, maka saya memilih sesuatu yang susah didapat di tempat lain, sesuatu yang jarang, Nasi Simangunsong pun menjadi pilihan. Rasanya nikmat, aromanya sedap dan porsinya pas. Saya sarankan jika bertemu dengan menu ini, cobalah untuk mencicipinya.

Salam manis,
Ingrid Tambun

1 komentar: