KepadaMu, Yang Maha Kasih

Aku mengetahui bahwa tidak ada kata dan perbuatanku yang mampu membalas kebaikanMu dalam hidupku. Aku percaya bahwa aku hadir di dunia ini, di tengah-tengah keluarga dan lingkunganku adalah untuk menjadi berkat. Tidak ada rancanganMu yang gagal. Semua begitu sempurna.

Tidak dapat kuhitung berkat dan kasihMu dalam hidupku. Ini hanyalah beberapa yang mampu kuwartakan kepada dunia dan dunia harus tahu bahwa Engkau sangat jauh lebih melebihi segala-galanya.

Terima kasihku kepada Allah Bapa di surga atas:
1. Nafas kehidupan di sepanjang hidupku, bahkan saat aku dibentuk dalam rahim ibuku,
2. Kedua orang tua yang begitu penuh kasih, merawat dan mendidikku, mengenalkanku kepada dunia ini,
3. Adik-adikku, dalam kelebihan dan kelemahan kami, kasihMu mengikat kami,
4. Keluarga besar Tambun dan Sinaga yang telah membuatku merasakan suka duka berada di tengah-tengah keluarga yang begitu besar,
5. Sahabat-sahabatku yang tidak selalu bersama-sama secara fisik, namun mereka mengajarkanku indahnya memiliki kakak, abang, adik lain ibu ayah,
6. Broni Beti dan Polkadot Blade, yang dalam dua bulan ini begitu membuatku merasa bahagia dan sedih,
7. Pengalaman untuk merasakan tantangan bekerja di tempat yang jarak pulang dan perginya hampir menghabiskan waktu 4 jam lebih,
8. Pengalaman merasakan kesempatan yang belum waktuku untuk menerimanya. Aku percaya Engkau akan menjadikan yang tepat menurut kehendakMu dalam hidupku,
9. Kehadiran orang-orang yang singgah sejenak, berjalan bersama  di hari-hariku dan akhirnya mengambil langkahnya sendiri ataupun yang saat ini mengisi hari-hariku,
10. Buku, majalah, komik, novel, koran yang dapat kunikmati dan menjadi kegiranganku,
11. VCD, DVD, kaset yang memperkayaku dengan 'rasa',
12. Tubuhku yang ringan, sehat, tidak memiliki riwayat alergi terhadap apapun,
13. Rumah dan lingkungan yang stabil dan kondusif,
14. Berbagai macam organisasi dan komunitas yang boleh kuikuti,
15. .........(semua hal yang begitu banyak tak dapat disebutkan satu persatu yang Engkau berikan dan ijinkan terjadi dalam hidupku)

BoruMu,
Ingrid Tambun