Semalam adalah hari yang menyenangkan. Bersyukur bahwa semua kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana. Parade barongsai dapat berjalan lancar walaupun melelahkan. Paradenya sendiri berlangsung 2 kali, jam 3 sore dan jam 7 malam.
![]() |
Sebelum pertunjukan dimulai :) |
Kisahnya berawal dari pertanyaan ibu saya.
Ibu MP : Pak, bapak nggak beli pernak - pernik imlek pak?
Pak AS : Untuk apa, cuma sehari aja kok
Ibu MP : Ya kan, seru tuh pak. Anak-anak pasti senang dengan momen itu. Pasti jadi kenangan mereka. Biasanya anak-anak akan ingat itu sampai nanti mereka besar.
Pak AS : Ah, untuk apa.
Ibu MP : Iya la pak, justru karena masih anak-anak lah makanya perlu. Kalau udah besar, mana mau lagi dia diajak pergi-pergi. Udah kumpul sama temannya aja la mereka.
Saya duduk di kursi belakang mendengarkan percakapan itu. Tidak bermaksud untuk menghakimi, tapi, terkadang pola pikir ibu dan bapak, wanita dan pria memang beda. Si Pria mungkin melihat dari sisi keefektifan secara ekonomis. Wanita melihat ke sisi sosial, bagaimana si anak bisa memiliki pengalaman yang menyenangkan untuk diingat ketika mereka telah dewasa.
Bagi saya, mungkin si bapak salah menangkap maksud pertanyaan ibu saya. Maksud si ibu adalah, untuk kebersamaan tidak harus selalu boros biaya. Tapi lebih kepada kegiatan yang mengena secara pribadi. Kalaupun harus mengeluarkan sejumlah nominal tertentu, selama itu sesuai dengan keadaan, itu hanyalah pelengkap. Ada ya disyukuri, tidak ada ya bukan masalah.
Saya membenarkan apa yang dikatakan oleh Ibu MP. Sewaktu kecil, orang tua saya selalu mengikutsertakan kami dalam setiap acara keluarga. Suatu kewajiban untuk kumpul. Namun, setelah dewasa, saya dibebaskan untuk beraktiftas dengan teman-teman saya. Dan secara pribadi itu akan membentuk ikatan persaudaraan. Jadi, akan ada selalu rasa rindu untuk bersama keluarga bahkan di saat kita berada jauh dari keluarga.
Walaupun begitu, tidak harus menunggu hari besar untuk bisa merasakan kebersamaan. Menjadikan setiap hari adalah momen yang indah untuk dikenang, akan jauh lebih baik.
Salam persaudaraan,
Ingrid Tambun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar