Minggu, 17 Februari 2013

Bersalaman (jabat tangan)

Image: di sini
Saya belum mengantuk. Tidak tahu bagaimana, saya teringat dengan cara orang-orang yang bersalaman dengan saya.

Bersalaman (jabat tangan) bagi saya pribadi adalah cara saya secara sopan untuk memulai interaksi dengan orang lain. Namun, sering pada kenyataanya, saya merasa tidak nyaman karena saat berjabat tangan, orang yang saya ajak untuk berinteraksi,  tidak melakukan dengan baik/sepenuh hati. Baik menurut saya adalah, melakukan kontak mata, saat tangan menggenggam penuh tangan orang yang kita hadapi.

Saya pernah mengalami kegiatan berjabat tangan yang tidak menyenangkan. Saat tangan saya hendak menggenggam tangan orang yang akan saya ajak bicara, tangannya hanya meyentuh jari saja. Tidak kokoh. Hanya sekenanya saja. Itu terjadi, karena beliau tidak fokus menghadapi saya. Memang, pada saat bersalaman, terjadi pertukaran kuman penyakit, namun, hal tersebut dapat dicegah dengan rajin mencuci tangan, suatu kegiatan yang belum digalakkan lagi saat ini, sehingga penyakit menular dapat berkurang.

Ketika bersalaman, saya juga ingin agar orang yang saya salam merasa nyaman. Tidak merasa kesakitan karena tekanan dan tidak bergetar kencang layaknya mesin bor. Jika jabat tangan kita berkenan, maka interaksi berikutnya pun akan mengalir seiring pembicaraan.

Salaman akan memberi penilaian bahwa, kita sedang dalam keadaan menerima orang lain berinteraksi dengan kita. Info yang akan kita bagikan dapat diterima dengan baik, karena kita memulai komunikasi dengan sopan. Dengan demikian, jarak yang terjadi di awal pembicaraan, lama-kelamaan akan semakin berkurang dan setiap pihak yang berinteraksi akan merasa dihargai. Mulailah bersalaman dengan benar.

Mari bersalaman dengan hangat.


Salam manis,
Ingrid Tambun

2 komentar: