Selasa, 29 Januari 2013

Cheers :)

Ketika membaca ulang kalimat Dr.Seuss di sebuah halaman web, saya ingat pernah menulis kalimat tersebut di note Facebook 25 Oktober tahun lalu. Kalimat yang bagus. Memang demikian adanya. Jadi saya memaknai kalimat tersebut seperti ini:

Don't cry because it's over. But smile because it happened - Dr.Seuss

Ini adalah kalimat di status Facebook saya minggu lalu. Yaps, bagi saya kalimat ini berlaku. Untuk sebuah relasi yang akhirnya diselesaikan, saya maknai bahwa inilah proses itu. Proses menerima situasi dengan rasa syukur bahwa masa lalu itu telah lewat dan tidak ada yang lebih indah daripada mensyukurinya.

Pagi ini saya bertemu dengan seorang teman dekat (pada masanya) yang melintas di samping angkutan saya menuju kantor. Saya terkejut dan tersenyum, karena dapat melihat bahwa keadaannya baik.

Saya ingat bagaimana rasanya berada di kendaraan yang sama, dia sebagai pengemudi dan saya ditumpangan. Saya ingat rasanya aman dan nyaman. Tidak ugal-ugalan sama sekali, menjaga keselamatan bersama.

Saya masih tersenyum mengingatnya. Saya tidak merasa tersakiti untuk mengenang masa itu. Saya rasa itulah bentuk syukur saya di pagi ini ketika bertemu dengannya.

Memasuki jam makan siang, bekal saya sudah habis. Tapi, rasa lapar masih belum berganti kenyang.
Saya ingin makan sayur pecal. Dekat kantor saya ada. Teman dekat (pada masanya) saya ini yang memperkenalkannya pada saya. Lagi, saya tersenyum. Saya sadari, itulah hal yang saya lakukan saat itu.

Apa yang saya rasakan hari ini dengan kejadian-kejadian itu dan bagaimana saya menanggapinya, membuat kesadaran saya 'tercolek', inilah nikmat rasa syukur itu.

Relasi saya dan teman dekat (pada masanya) saya itu tidak sampai di saat ini. Tapi, satu hal yang saya pahami, saya berdamai dengan kenangan itu. Saya belajar mengenal diri saya. Bahwa saya mampu berjalan maju karena damai itu indah. Menentramkan jiwa.


Salam hangat,
Ingrid Tambun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar