Selasa, 15 Oktober 2013

Cerita malam

Heloha Indonesia,

malam ini saya belum mengantuk, maka saya mencoba membagi satu hal yang terjadi di hari ini.

Lucu rasanya karena saya bisa memberi jawaban logis atas pertanyaan 'Kapan undangannya?' yang ditujukan kepada saya saat menghadiri pesta pernikahan teman sepelayanan sekaligus adik. Saya lalu menjawab 'Ini lagi seleksi dan eliminasi. Tenang aja, setelah itu resepsi. Kalau ga sabar juga, ya udeh datang aja bulan April ya' Saya tersenyum.

Tanpa disadari, kita hampir selalu dikelilingi oleh pertanyaan orang di sekeliling kita yang butuh pembuktian. Kemarin kuliah, ditanya kapan tamat, kapan kerja, trus kapan nikah, setelah itu kapan punya anak, selanjutnya kapan punya cucu. Semoga aja ga ada yang tanya kapan meninggal.

Orang yang menjadi target pertanyaan itu, pasti berusaha memberikan pembuktian atas kebutuhan jawaban orang lain.

Saya coba memahami bahwa mereka bertanya sebagai bentuk perhatian. Walaupun tidak melulu setelah bertanya dapat membantu kita mencari solusi. Paling males, kalau yang tanya sekedar basa-basi yang nantinya bikin eneg.

Dan bicara mengenai pernikahan yang sering dianggap sebagai sebuah akhir, harus dikoreksi. Justru, pernikahan adalah langkah awal yang harus dilalui dan akan disebut akhir yang bahagia, jika mampu mempertahankannya hingga maut memisahkan.

Terkadang, kita sering menjadikan pernikahan adalah sebuah solusi atas setiap pertanyaan yang diajukan orang lain. Namun, alangkah baiknya itu terjadi karena itu merupakan bagian dari kebutuhan kita.

Peluk hangat.
Inge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar