# Lagu yang dinyanyikan dalam hati saat itu
Buat karyaMu
Buat s'gala rencanaMu
Ku b'ri syukur
Dan pujian bagiMu
B'ri puji
S'bab ku tahu
Allah bekerja buat kebaikanku
B'ri puji
Ku yakin
RahmatMu besertaku
Buat karyaMu
Buat s'gala rencanaMu
Ku b'ri syukur
Dan pujian bagiMu
B'ri syukur
B'ri puji
S'bab ku tahu
Allah bekerja buat kebaikanku
B'ri syukur
B'ri puji
Ku yakin
RahmatMu besertaku
Buat s'gala hal
Yang tak ku mengerti
Dengan iman
Ku s'rahkan padaMu
Yang tak ku mengerti
Dengan iman
Ku s'rahkan padaMu
Walaupun aku lemah
Walaupun aku jatuh
Kau takkan pernah tinggalkanku
Kau penguasa s'galanya
Walaupun aku jatuh
Kau takkan pernah tinggalkanku
Kau penguasa s'galanya
Perasaan apa yang saya rasakan, sama seperti perasaan orang yang kehilangan. Sabtu lalu empat hari sebelum Tulang meninggal, saya dan mama mengunjungi Tulang di rumahnya. Secara pribadi, saya kagum kepadanya. Sosoknya tenang, mampu memimpin keluarga besar setelah Oppung Doli (kakek) meninggal, dan berwawasan luas. Berbicara dengan Tulang, secara pribadi bagi saya adalah suatu kebanggaan dan kesempatan menyenangkan. Politik, agama, atau hal remeh dapat menjadi pembicaraan yang menyenangkan. Sewaktu akan pulang, saya melihat wajahnya berseri-seri, seakan-akan tidak pulang dari operasi (kami berbicara saat beliau baru sampai rumah setelah operasi). Tidak terlintas dalam pikiran, beliau akan pergi.
Sedangkan Kiddy, ada sesuatu yang membuat saya menyayanginya, keinginan untuk memberi perhatian lebih. Dia begitu kecil dan lucu. Saya memiliki firasat semalam sore, saat Kiddy tidak mampu lagi menggerakkan badannya. Saya sedih setiap melihat botol susu bayi yang sengaja saya beli agar Kiddy dapat minum susu. Saya tidak merasa rugi karena baru sebentar digunakan. Ini lebih kepada perasaan kasih yang saya rasakan kepadanya, yang seekor binatang. Saya bercerita kepada kakak saya yang punya perhatian lebih kepada kucing dan anjing. Akhirnya saya tahu, bahwa proses perkawinan induknya ada yang salah.
Namun, kehilangan selalu mengajarkan sesuatu kepada kita. Apapun itu, saya menyadarinya sebagai sebuah pengalaman pembelajaran. Bagitu juga saat kehilangan yang saya rasakan saat ini.
Peluk hangat,
Ingrid Tambun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar